Kuliner Kota Tapis Berseri
Manajemen Pemasaran adalah salah satu kegiatan-kegiatan pokok yang dilakukan oleh perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan perusahaannya, untuk berkembang, dan untuk mendapatkan laba. Proses pemasaran itu dimulai jauh sejak sebelum barang-barang diproduksi, dan tidak berakhir dengan penjualan. Kegiatan pemasaran perusahaan harus juga memberikan kepuasan kepada konsumen jika menginginkan usahanya berjalan terus, atau konsumen mempunyai pandangan yang lebih baik terhadap perusahaan (Dharmmesta & Handoko, 1982).

Barang / Produk yaitu Peraturan Perpajakan dan Nomor Pokok Wajib Pajak ( NPWP )

Bagaimana meraihnya dengan Konsultasi dan sosialisasi Perpajakan dan Memudahkan Pelayanan Wajib Pajak – Promosi

Cara yang telah ditempuh :
  1. Merubah jargon, visi dan misi Direktorat Jenderal Pajak yang lebih mengutamakan stakeholder.
  2. Sosialisasi di Stasiun Televisi seperti Public corner Metro TV dan Infoniaga Pagi Indosiar
  3. Pojok Pajak di sudut sudut keramaian dan pusat aktivitas warga seperti Mall, Pameran, Kantor Pelayanan Publik dan lain lain
  4. Direktorat Jenderal Pajak Mengadakan Sosialisasi SPT Tahunan Orang Pribadi Di Lingkungan Departemen Dan Non Departemen
  5. Tax Center di lembaga pendidikan dan perguruan tinggi di Indonesia
  6. Pengumuman dan Penganugerahan Apresiasi Pajak (Tax Awards) Bank / Kantor Pos Favorit Tempat Pembayaran Pajak
  7. Undangan Silaturrahim dan Sosialisasi Perpajakan di Lingkungan Asosiasi Profesi
  8. Mengadakan event – Tax Goes To Campus – Tax Goes To School
  9. Sosialisasi Program Tax Holiday – Sunset Policy
  10. Prosedur Elektronik online seperti Daftar NPWP Online, Pelaporan SPT Online, Aplikasi E- SPT, SMS PBB, M3P ( Mendaftar, Menyetor dan Melapor )
  11. Survei Pelayanan via website, brosur dan lain lain
  12. Promosi dan Iklan membabi buta pada momen tertentu - Televisi, Radio dan Brosur
  13. Layanan Customer Care melalui Direktorat P2 Humas melalui Pengaduan dan informasi – Kring Pajak 500200 atau 5251234 dan Email : humas@pajak.go.id
  14. Adanya Petugas Account Representative sebagai Simbol Agen Modernisasi Direktorat Jenderal Pajak
Pencapaian Kinerja ;
  1. Penghargaan Warta Ekonomi e- Government katagori Direktorat Jenderal dan Special Achievement untuk bidang Public Service
  2. Hasil Survei Mark Plus Insight tahun 2009 Direktorat Jenderal Pajak dinilai paling inovatif dibandingkan dengan institusi lainnya dalam hal pelayanan publik.
Dengan pencapaian tersebut diatas, Direktorat Jenderal Pajak telah mampu mengejawantahkan konsep dan falsafah pemasaran yang bertujuan memberikan kepuasan terhadap keinginan dan berorientasi kepada kebutuhan konsumen ( Wajib Pajak/ Stakeholder ). Hal ini secara asasi berbeda dengan falsafah bisnis DJP terdahulu yang berorientasi pada produk, dan penjualan ( Hanya mementingkan target penerimaan belaka ).

IMPLEMENTASI KONSEP MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA DI LINGKUNGAN DIREKTORAT JENDERAL PAJAK ( DJP )

Manajemen sumber daya manusia, disingkat MSDM, adalah suatu ilmu atau cara bagaimana mengatur hubungan dan peranan sumber daya (tenaga kerja) yang dimiliki oleh individu secara efisien dan efektif serta dapat digunakan secara maksimal sehingga tercapai tujuan (goal)bersama perusahaan,karyawan dan masyarakat menjadi maksimal. MSDM didasari pada suatu konsep bahwa setiap karyawan adalah manusia - bukan mesin - dan bukan semata menjadi sumber daya bisnis. Kajian MSDM menggabungkan beberapa bidang ilmu seperti psikologi, sosiologi, dll.

Unsur MSDM adalah manusia ( Pegawai DJP )
Fokusnya Penerimaan Pegawai dan Human Resources Development ( HRD )

Cara yang telah ditempuh :
  1. Rekrutment dan seleksi Penerimaan Dari Kedinasan untuk memenuhi kuota jumlah pegawai yang ideal ( STAN ) dan Luar Kedinasan ( SI, SII ) secara transparan dan akuntable.
  2. Pelatihan, Pengembangan dan Penilaian Prestasi melalui Reward berdasarkan Grade Job dan Pencapaian Target Penerimaan Pajak ( KUP 2007 ), Outbond dan Touring – internalisasi nilai nilai Good Governance, Pendidikan dan Pelatihan rutin/ in house training pelayanan, peraturan dan kebijakan serta Promosi, Pemindahan/ Mutasi dan Pemisahan Jabatan yang lebih memberdayakan human ability kemudian Reumenerasi/ tunjangan
  3. Perampingan SDM Anorganik ( Honorer Ditiadakan )
  4. Job Description, Kode Etik Pegawai dan SOP
  5. Penegakan Hukum dan Pengawasan Pegawai oleh Direktorat tersendiri ( KITSDA )
  6. Disiplin Pegawai ( Finger print, Spy Camera, Agent dan Punisher )
Pencapaian Kinerja ;AC Nielson dan Transparancy International Indonesia 2009, menunjukkan hasil yang baik

Dua institusi yang paling banyak memberikan kontribusi dalam perbaikan IPK adalah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan pelayanan bea cukai dan pajak di bawah De-partemen Keuangan (Depkeu).
Sumber: Jawa Pos, 18 November 2009
Sehingga, secara tidak langsung pencapaian kinerja HRD ( Human Resources & Development ) manusia dalam lingkungan Direktorat Jenderal Pajak sebagai impulser/ penggerak / konseptor kegiatan pemasaran Direktorat Jenderal Pajak telah mendorong pencapaian tujuan pemasaran yaitu memberikan kepuasan pelayanan dan produk selain pencapaian target penerimaan selama ini.




Topik Coretan: edit post
0 Responses

Posting Komentar

SELAMAT DATANG

TERIMA KASIH TELAH BERKUNJUNG KE BLOG INI. SEMOGA SUKSES SELALU MENYERTAI KALIAN.